Pembelian properti dengan sistem mengkredit ke bank yakni cara pembiayaan favorit. Hal ini contohnya, disuarakan oleh lebih dari sepertiga responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2 2019.Sistem pembayaran favorit kedua adalah kreditan lantas ke pengembang, disusul kreditan ke pengembang, tunai, angsuran ke nonbank, kemudian baru metode pembayaran lainnya.
Menarik untuk dibedah dengan mengamati menurut ketegori penghasilan. Dengan mengelompokkan penghasilan per bulan menjadi tiga kategori, merupakan rendah (di bawah Rp 7 juta), menengah (Rp7 juta-Rp15 juta), dan tinggi (di atas Rp15 juta), preferensi terbesar menggunakan cicilan ke bank datang dari klasifikasi berpenghasilan menengah, merupakan sebanyak 42%. Harga Rumah Citra Gran Cibubur mulai dengan 1M dengan fasilitas yang lengkap.
Klasifikasi bawah mempunyai preferensi membayar secara tunai
Adapun kelompok berpenghasilan rendah menempatkan opsi sama besarnya antara cicil langsung ke bank dan ke pengembang. Kelompok khusus, terjadi peningkatan atensi untuk mengkredit lantas ke pengembang, yakni 34% dibandingi dengan jangka waktu selumnya 29%.
Golongan bawah bahkan memiliki preferensi paling tinggi untuk membayar secara tunai. Hal ini serasi dengan reaksi atas pertanyaan lainnya di mana 80% responden lebih memilih bayar uang muka lebih besar ketimbang cicilannya yang besar. Angka psikologis uang muka yang bersedia dibayarkan merupakan Rp10 juta sampai Rp100 juta.
Untuk kreditan, mayoritas responden menyuarakan bahwa Rp10 juta merupakan ambang atas skor yang berkeinginan mereka bayarkan per bulan. Hal lain yang menarik untuk dicermati adalah peminatan terhadap KPR Syariah yang semakin diminati. Dari survei itu, secara total 48% meminati KPR Syariah dengan peminatan terbesar datang dari golongan berpenghasilan rendah, merupakan sebesar 59%. Dari sisi umur, kategori usia muda 39 tahun ke bawah juga yang paling meminati KPR Syariah daripada klasifikasi usia lainnya.
Adapun untuk bayar uang muka, 65% responden di kategori berpenghasilan rendah menyampaikan bahwa mereka sebenarnya terkendala uang muka sedangkan uang muka hakekatnya ketika ini telah sedemikian rendah.
